Seminar Nasional Pendidikan Islam Nusantara

image_url

Purwokerto – Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Purwokerto sukses menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema Konstruksi Paradigmatik Pendidikan Islam Nusantara (Kamis, 30/3/2017). Kegiatan yang bertempat di Auditorium IAIN Purwokerto ini dihadiri oleh lebih dari 350 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta di Jawa Tengah seperti Cilacap, Kebumen, Pekalongan, Brebes, Magelang, Salatiga, dan Surakarta.

Menurut ketua panitia, Fahri Hidayat, “Pendidikan Islam Nusantara” adalah diferensiasi yang ingin dibangun oleh FTIK IAIN Purwokerto yang menjadi pembeda dari FTIK-FTIK di perguruan tinggi lain. Oleh karena itu, seminar ini dimaksudkan sebagai langkah awal untuk membangun format tersebut pada level paradigma. Seminar ini menghadirkan Dr. Rahmat  Hariyadi (Rektor IAIN Salatiga) dan Dr. Moh Roqib (Dosen Pascasarjana IAIN Purwokerto) sebagai narasumber dan dimoderatori oleh Dr. Fauzi (Wadek bidang Akademik FTIK IAIN Purwokerto).

Menurutnya, pendidikan Islam di Indonesia memiliki karakter dan watak yang khas yang jarang ditemukan di wilayah Muslim lain. Pendidikan Islam di Indonesia bisa berdampingan secara harmonis dengan budaya dan kearifan lokal. Pesantren, misalnya, yang merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara –bukan hanya Indonesia- merupakan bentuk akulturasi antara nilai-nilai Islam dengan budaya asli Nusantara. Dari segi penamaan saja, kata “pesantren” sudah jauh dari nuansa Arab yang biasanya diasosiasikan dengan Islam. Kombinasi antara Islam dan Keindonesiaan ini pada akhirnya melahirkan tipologi pendidikan yang memiliki karakter khas.

“Kajian tentang Islam Nusantara sudah sangat banyak. Tapi belum tersusun dalam format pendidikan yang sistematik. Oleh karena itu, seminar ini diarahkan untuk me-rekonstruksi format pendidikan Islam yang berbasis ke-Indonesiaan itu.” Kata Kandidat Doktor UIN Sunan Kalijaga ini. (Humas)

Leave us a Comment