Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Evaluasi dan Persiapan Perkuliahan Dosen FTIK: Membangun Budaya Akademik Unggul dan Progresif

IMG_0645
Berita

Evaluasi dan Persiapan Perkuliahan Dosen FTIK: Membangun Budaya Akademik Unggul dan Progresif

Purwokerto, 4 Juli 2025 — Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto menggelar kegiatan Evaluasi dan Persiapan Perkuliahan bagi para dosen dengan mengangkat tema “Membangun Budaya Akademik Unggul dan Progresif”. Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya peningkatan mutu pendidikan dan penguatan komitmen akademik di lingkungan FTIK.

Materi utama dalam kegiatan ini disampaikan oleh Prof. Dr. H. Fauzi, M.Ag., selaku Dekan FTIK UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto yang memaparkan secara mendalam tentang pentingnya budaya akademik unggul dan progresif. Ia menjelaskan bahwa budaya akademik mencakup nilai, norma, dan kebiasaan yang dianut oleh sivitas akademika, yang mencerminkan integritas, etika, dan semangat keilmuan. Budaya ini menjadi fondasi utama dalam menciptakan lingkungan belajar dan riset yang sehat.

Dalam paparannya, Prof. Fauzi merinci enam elemen penting budaya akademik, yaitu integritas akademik, kebebasan akademik, kolaborasi dan kajian ilmiah, komitmen terhadap mutu, etika dalam pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat, serta semangat belajar terus-menerus.

Ia juga menjelaskan secara spesifik peran strategis dosen dalam membentuk budaya akademik, yakni menjadi teladan dalam etika dan integritas, membimbing mahasiswa dalam berpikir kritis dan ilmiah, mengembangkan riset berkualitas, aktif dalam forum ilmiah dan publikasi, serta membangun komunitas akademik yang inklusif.

Namun demikian, Prof. Fauzi juga menyoroti berbagai tantangan yang dihadapi, seperti pelanggaran integritas, rendahnya semangat kolaborasi, budaya instan dan pragmatis, beban kerja tinggi, serta lemahnya motivasi. Untuk menjawab tantangan tersebut, ia menawarkan strategi penguatan budaya akademik melalui penguatan etika dan integritas, peningkatan literasi akademik bagi mahasiswa dan dosen, penegakan aturan akademik secara konsisten, fasilitasi kolaborasi riset, serta pemberian penghargaan atas kinerja unggul.

Di akhir penyampaian, Prof. Fauzi menyimpulkan bahwa budaya akademik tidak dibangun secara instan, melainkan melalui proses terus-menerus yang melibatkan komitmen semua pihak. Setiap individu di lingkungan akademik harus merasa memiliki tanggung jawab untuk membangun budaya ini dengan semangat asah, asih, dan asuh. Budaya akademik yang kuat diyakini sebagai kunci utama dalam mewujudkan mutu pendidikan dan reputasi institusi.

Sementara itu, Wakil Dekan I FTIK, Prof. Dr. Suparjo, M.A., menyampaikan pentingnya mengoptimalkan profesionalitas dosen dalam menghadapi mahasiswa, khususnya dalam konteks akademik. Ia menegaskan bahwa ke depan, perlu ada upaya meminimalisir ketergantungan pada perkuliahan daring/online dan lebih mendorong pembelajaran tatap muka guna menjaga kualitas interaksi akademik secara langsung.

Kegiatan ini diharapkan menjadi pemantik semangat seluruh dosen untuk terus menjaga dan mengembangkan budaya akademik yang unggul. Dengan adanya evaluasi dan refleksi bersama ini, FTIK meneguhkan komitmennya untuk menjadi rumah akademik yang inklusif, berintegritas, dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global.