MAHASISWA KKN PPL THAILAND IAIN PURWOKERTO MELATIH ENGLISH SPEAKING DI BAKONG PITTAYA SCHOOL, PATTANI THAILAND

image_url

Bakong Pittaya School adalah salah satu sekolah yang terletak di wilayah Pattani,  Selatan Thailand. Sekolah ini memiliki dua sistem kelas. Pertama adalah kelas agama dan yang kedua adalah kelas akademik. Pada kelas agama, murid-murid mempelajari subjek keagamaan seperti nahwu, fikih, al-Qur’an, hadits, dan lainnya. Sedangkan pada kelas akademik murid-murid mempelajari subjek umum seperti IPA, IPS, matematika, bahasa, dan lain-lain.

Untuk subjek bahasa sendiri, terdapat 3 bahasa yang termasuk ke dalam subjek umum, yaitu bahasa melayu, bahasa Thailand, dan bahasa Inggris. Dalam hal ini, penulis mendapat tugas untuk mengajar Bahasa Inggris. Selain mengajar di kelas akademik, penulis juga mengajar di kegiatan pengembangan bakat yaitu English Camp.

English Camp dilakukan setiap hari Kamis pukul 15.00 waktu setempat. Dalam kegiatan tersebut, murid-murid dilatih kecakapan bahasa Inggris. Conversation atau speaking active. Kegiatan ini biasa diikuti sekitar 10 murid setiap minggunya. Di mana setiap minggu kelas yang mengikuti berbeda namun dengan materi yang sama. Ada hal berbeda yang penulis dapatkan di sini, yaitu terkait cara pelafalan atau yang biasa disebut dengan pronounciation. Murid-murid Bakong Pittaya School cukup sulit mengucapkan huruf R dan L. Jika ada 1 kata bahasa Inggris yang memiliki huruf R dan L, mereka perlu belajar berulang-ulang karena cukup sulit melafalkannya. Misal: leader, shoulder, soldier, large, dan sebagainya. Namun kesulitan tersebut membuat mereka menjadi lebih serius mempelajari bahasa Inggris. Tujuan dari adanya English Camp ini adalah sebagai persiapan jika ada English Competition di suatu waktu.

Jadi, murid-murid sudah dibekali lebih tentang pengetahuan Bahasa  Inggris khususnya speaking active. Penulis berperan sebagai fasilitator jika terdapat pengucapan yang salah atau penggunaan bahasa yang kurang tepat. Tentunya penulis juga didampingi oleh guru bahasa Inggris asli dari sekolah tersebut. Sampai saat ini, kegiatan English Camp berjalan lancar dan murid-murid antusias untuk pandai berbahasa Inggris.

(Esa)

Leave us a Comment