DIMAS INDIANTO S., DOSEN MUDA FTIK PEGIAT LITERASI

image_url

Dimas Indianto S.,M.Pd.I. memiliki nama pena Dimas Indiana Senja. Salah satu dosen muda IAIN Purwokerto yang dikenal sebagai sastrawan. Sejak 2012 ia sudah menerbitkan buku tunggal sebanyak 3 judul, yang meliputi Nadhom Cinta (2012), Sastra Nadhom (2015), dan Suluk Senja (2015), dan puluhan buku antologi bersama sastrawan lain. Beberapa kali ia mengikuti pertemuan sastrawan lintas Negara. Bahkan pada tahun 2015 ia menjadi pembicara pada seminar sastra di Pattani, Thailand.Pada tahun 2016, ia menjadi perwakilan Indonesia dalam pertemuan sastrawan tingkat internasional di Bali, yaitu di ajang Ubud Writers and Readers Festival. Ia juga kerap menjadi pembicara di forum-forum sastra dan literasi, baik lokal maupun nasional. Baru-baru ini dia menjadi peserta Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.

Selain menjadi dosen, ia menjadi pegiat literasi baik di dalam maupun luar kampus. Di kampus ia mendirikan komunitas Gelas Lingkar (forum diskusi untuk mahasiswa lintas jurusan) dan Forum Diskusi Dosen FTIK. Sedangkan di luar kampus, ia membentuk banyak komunitas literasi di beberapa kota, seperti Purwokerto, Cilacap, dan Bumiayu. Di Purwokerto ia mendirikan komunitas Pondok Pena, sebuah komunitas literasi di Pesantren Mahasiswa An Najah. Pondok Pena melahirkan banyak sastrawan santri. Di Cilacap ia mendirikan komunitas Rumah Penyu, kumpulan mahasiswa lintas kampus asal Cilacap yang konsen di bidang literasi. Sementara di Bumiayu, ia mendirikan dua gerakan literasi, yakni Bumiayu Creative City Forum (BCCF) dan TBM Halaman Indonesia. Dengan BCCF ia mengajak anak muda di Brebes Selatan untuk bisa eksis dengan berkarya, BCCF sendiri mempunyai beberapa divisi, antara lain sastra, musik, teater, film, fotografi, grafis, tari, dan stand up comedy. Melalui BCCF ia membimbing anak muda di Brebes Selatan untuk senantiasa berkarya dengan mengadakan berbagai event kesenian rutinan. Sementara, melalui Halaman Indonesia (Halindo), ia mengajak anak-anak di Brebes Selatan untuk membiasakan baca buku, menulis dan diskusi. Sehingga Halindo menjadi tempat diskusi beberapa komunitas seperti Gusdurian Bumiayu, Lingkar Maiyah Bumiayu, dan Paseduluran Mahasiswa Bumiayu (PMB).

Dosen yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai pemuda berprestasi di bidang Pendidikan, Seni dan Budaya dari Pemda Kab. Brebes pada 2015 ini sedang melanjutkan studi doktoral Islamic Studies di IAIN Purwokerto. (ftw)

Leave us a Comment