DOSEN PIAUD FTIK IAIN PURWOKERTO MEMFASILITASI KEGIATAN PARENTING DI PAUD BANYUBELIK PURWOKERTO

image_url

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Sabtu, 17 Februari 2018 pihak komite sekolah dan dewan guru PAUD Banyubelik Purwokerto menyelenggarakan kegiatan parenting bagi wali murid dengan tema “Memproteksi Anak dari Fenomena LGBT”.

Tema tersebut dipilih bukanlah tanpa alasan. Menurut Noni Tri Yuliana, sebagai Komite PAUD Sekolah Alam Banyubelik, menuturkan bahwa LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) telah menjadi fenomena di lingkungan sekitar kita, dan dapat memberikan pengaruh negatif terhadap anak-anak.

Untuk itu, perlu dilakukan upaya guna memproteksi anak dari fenomena LGBT. Namun sayangnya belum semua orang tua memiliki kemampuan untuk memproteksi anak dari fenomena tersebut. Dari sinilah kegiatan parenting ini diselenggarakan.

Hal itulah yang kemudian memotivasi sekolah untuk mengundang Dr. Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I., yang merupakan dosen Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Purwokerto untuk mempresentasikan materi tentang LGBT dalam perspektif Islam dan psikologi serta cara melindungi anak dari pengaruh buruk fenomena LGBT.

Dalam penyampaiannya, Dr. Novan Ardy Wiyani, M.Pd.I. mengungkapkan bahwa tidak ada satu ayat maupun Hadist pun yang menghalalkan LGBT. LGBT muncul disebabkan oleh orangtua tidak peduli dengan kehidupan keseharian anak, hilangnya peran ayah dalam mendidik anak. Anak laki-laki yang terlalu banyak berinteraksi dengan ibu dan kurangnya pemahaman agama pada anak karena orang tua mengabaikan pendidikan agama bagi anak. Anak bebas menggunakan gadget. Anak laki-laki menggunakan atribut anak perempuan, dan sebaliknya, serta pergaulan dengan anak yang menampakkan gangguan perilaku seksual.

Pada sesi diskusi, wali murid PAUD Banyubelik sangat antusias mengikutinya. Bukan hanya bertanya tentang bagaimana upaya memproteksi anak dari fenomena LGBT saja, tetapi mereka juga menceritakan tentang kasus-kasus yang muncul sebagai imbas dari fenomena LGBT di masyarakat mereka. Kasus-kasus tersebut kemudian dibicarakan dalam kegiatan diskusi untuk ditemukan alternatif-solusinya.

Redaksi FTIK

Leave us a Comment