KIAT MENGAJARI ANAK AGAR SUKA MENGAJI

image_url

Satu hal yang tanpa kita sadari dalam kehidupan anak adalah orang tua bingung mengajari  agama atau mengaji, pernahkah  anda mengajari anak-anak tentang agama?  Nah, biayasanya anak lebih cuek, enggan dan terkadang kita mengalami kesulitan mengajari anak-anak karena mereka lebih cenderung menolak dan memilih aktivitas lainnya.

Hal ini yang dilakukan anak – anak  menganggap bahwa mengaji adalah suatu pekerjaan yang membosankan, berbeda dengan permainan mobi-mobilan, boneka, ataupun pesawat yang dibuat dari kertas  mereka memainkan sesuka hati.

Bila anak melakukan  belajar mengaji adalah kegiatan yang membosankan, kini ada trik-trik yang perlu dilakukan  oleh orang tua supaya anak menjadi sebaliknya.

Pertama, menyampaikan pembelajaran secara menarik. Ikuti arah kegemaran anak, kemudian mengenal hal-hal baru tentang agama kepada anak. Contoh menganalkan tentang tauhid atau tuhan kita, kemudian mengajak ke tempat seperti masjid , mushola atau tempat yang menurut anda bisa mengalkan untuk beribadah. Disitulah anak-anak  akan beradaptasi.

Kedua, buatlah pembelajaran mengaji dengan sekreatif mungkin, agar anak bisa menumbuhkan keingintahuan dan minat anak belajar mengaji. Misal belajar mengenal huruf hijaiyah dengan metode bernyayi.

Semisal Orang tua memperkenalkan media pembelajaran tentang Huruf Hijaiyah dengan gambar poster, kemudian mereka menulis dipapan tulis sambil mengucap huruf hijaiyah, pasti masing –masing anak akan meniru dan memperhatikan cara mengucapnya. Nah, agar pembelajaran mengaji biar tidak tegang bisa diselingi dengan menyayikan lagu anak- anak. Dari situ anak akan merespon belajar mengaji.

Ketiga, memberikan reward sebagai tanda penyemangat, biasanya anak sangat senang jika diberi hadiah oleh orang tuanya kepada anak, seperti pakaian yang islami ataupun buku seperti  Iqro, Al-qur`an dan buku tentang agama. Hal ini menjadi salah satu media yang dapat merangsang anak belajar mengaji dengan lebih semangat.

Keempat, pembelajaran agama kepada anak-anak dengan mengulang- ngulang secara kreatif, misal anak dihari ini belajar mengenal nama-nama malaikat dan nabi serta diiringi dengan bernyayi, kemudian hari berikutnya anak mencoba untuk mengingat pertemuan pembelajaran yang kemarin. Pasti anak-anak akan merespon pembelajaran yang diajarkan tersebut.

Kelima, motivasi dari orang tua. Motivasi juga merupakan hal yang penting bagi anak-anak. Dengan adanya motivasi, anak dapat meningkatkan kepercayaan dalam diri mereka. Orang tua merupakan peran utama dalam memberi pendidikan. Jadi, orang tua sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan anak  dalam  pendidikan baik formal maupun non formal.

 

Leave us a Comment