IMAKIPSI IAIN Purwokerto Mengikuti Rapat Kerja Daerah di Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan
Pendidikan sebagai kata benda yang berarti proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Dan dalam arti luas pendidikan merupakan proses perubahan dan perkembangan sebagai hasil interaksi antara individu dan lingkungan. Bahkan pendidikan juga sering diartikan transfer of knowledge. Jalan pendidikan dilakukan dengan pengajaran atau transformasi ilmu dan pengetahuan. Pada hakikatnya pendidikan itu mencakup kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Tujuannya untuk mempertahankan dan mengembangkan. Bahkan mengubah kebudayaan yang ada dalam masyarakat.
Pemuda adalah tonggak kepemimpinan kelak bangsa ini di masa depan. Untuk melahirkan agen-agen pemuda yang revolusioner maka di perlukan ikhtiar untuk menyatukan semangat idealisme pemuda kelak. Pendidikan adalah usaha yang fundamental dalam membangun regenerasi Bangsa ini demi memenuhi tujuan terbentuknya NKRI. Untuk menjalankan visi sesuai dengan UUD 1945 pada alinea ke 4 yakni “...mencerdaskan kehidupan bangsa...” peran pemuda sangatlah penting untuk ikut serta aktif memperoleh pendidikan.
Adalah fatal ketika membiarkan para generasi Bangsa mengalami degradasi generasi akibat pendidikan yang belum sesuai dengan hakikat yang sesungguhnya. Salah satu hal yang menjadi tanggungan para pemuda adalah tanggung jawab terhadap sosial, tanggung jawab sosial mampu terpenuhi ketika sumber daya manusia mampu peka terhadap lingkungan sosial, sadar dan penuh tanggung jawab untuk membangun masyarakat sosial menuju masyarakat madani sebagi orientasi hidup.
Mahasiswa adalah sosok golongan pemuda masa depan yang menyandang agent intelektual untuk menjalankan fungsinya sebagai agent of change maupun sebagai agent of control social. Mahasiswa akan menjalankan fungsi sebagai agent of change yakni sebagai agent perubahan, yang nantinya mampu menjadi sosok yang berpengaruh untuk menjalankan perubahan yang menuju kearah yang lebih progress kedepan. Kemudian fungsi yang senantiasa melekat pada diri mahasiswa adalah sebagi agent of control social yakni mahasiswa mempunyai tugas untuk mengawal kebijakn yang berlaku maupun senantiasa ikut serta merumuskan visi dan misi yang sesuai dengan dasar negara Indonesia, untuk mewujudkan idealisme mahasiswa. Banyak dari kita, sebagai mahasiswa hari ini yang tidak benar-benar sadar akan tupoksi yang dimaikan.
Idealisme mahasiswa adalah idealisme kader Tuhan yang harus di jalankan dengan niat fi sabilillah, demi keberlangsungan hidup yang lebih teratur. Melihat realitas saat ini banyak mahasiswa yang mengkebiri tugas dan fungsinya untuk melakukan hal-hal yang tidak penting bahkan tidak menyehatkan. Hari ini kita harus benar-benar peka terhadap masalah yang ada di depan kita, salah satu masalah yang urgent adalah masalah pendidikan. Dimana pendidikan sebagai lubungnya para cendekiawan bangsa, rahimnya sosok revolusioner, dan dalam arti yang lebih luas lagi pendidikan merupakan hal dasar tiap individu yang harus di penuhi.
Pendidikan haruslah mampu menjadi jalan tengah dalam upaya mendidik nalar kritis dan idealisme manusia Indonesia. Peningkatan nalar kritis pendidikan adalah jawaban dari problematika pendidikan saat ini dengan mengemabalikan hakikat pendidikan pada orientasi yang sesungguhnya. Dan mewujudkan cita-cita guru besar Indonesia Tan Malaka “Akuilah dengan hati yang bersih kalian mampu belajar dari bangsa barat, tetapi jangan sampi kalian hanya meniru mereka. Kalian harus menjadi murid dari timur yang Cerdas” setidaknya statement tersebut mampu memberi arti bahwa nalar kritis manusia pribumi sangatlah penting utnuk menjadi insan yang cerdas hakiki. Tema “ Meningkatkan Nalar Kritis Untuk Menjunjung Persatuan Bangsa” Hari / Tanggal : Sabtu, 12 Desember 2015 Waktu : 09.00-10.00 WIB Tempat : Perpustakaan Pondok Pesantren Al Ihya Ulumaddin Kesugihan. Dalam acara tersebut kami mengirimkan 5 Delegasi untuk aktif mengikuti acara tersebut dan mampu memberikan konstribusi untuk kemajuan pendidikan.
